Bukannya aku tidak tau kalo rokok itu bahaya bagi kesehatan, semua perokok juga pasti tau akibat buruk dari merokok, terutama yang paling terasa olehku akibat buruk tercepat yang terjadi dari kebiasaanku merokok adalah perubahan warna gigiku yang dulu putih bersih kini tidak indah dipandang, wew...!!! tapi kalo masalah lain yang ditimbulkan selain itu aku tidak pernah merasakannya, dan mudah-mudahan tidak akan pernah.
Meskipun aku tau bahaya rokok buat kesehatan, tapi masalahnya adalah justru rokok adalah hal yang aku butuhkan selama beberapa taun ini sejak aku mengenalnya untuk pertama kali dalam hidupku. Nah lho...! Iya, karena kalo enggak, mulut bakal terasa asem, tidak bergairah dan lain-lain. Aneh lah pokonya. Yang paling gila, justru dengan rokok timbul sugesti aku menjadi baik-baik saja.
Me, Coffe'n Cigarettes, seperti soulmate yang tak bisa dipisahkan. menemaniku bekerja, menulis, corat-coret hingga aku tidak merasa sepi, aku bisa mendapatkan kembali semangat yang mulai surut pada saat menyeruput kopi dan merokok.
Pernahkah ada keinginan berhenti? Yess, ofcourse! Tapi susahnya minta ampun. Kuatnya hanya dua hari, itu pun hampir pingsan rasanya. Entahlah, apa aku bisa mencobanya dilain waktu? Karena yang aku rasakan justru duet maut si 'asap dan secangkir kopi' ini banyak membantuku.
Siapa yang menemaniku saat aku sedih? coffee'n cigarettes, saat aku panik? coffee'n cigarettes, saat aku gelisah? coffee'n cigarettes, saat aku cari ide? coffee'n cigarettes, bahkan pada saat aku dikamar mandi untuk buang amarah a.k.a BAB? coffee'n cigarettes.
That's why aku bilang duo dahsyat itu adalah soulmate-ku. Mungkin posisi coffee'n cigarettes akan berubah saat ada yang bisa memindahkan rasa ketergantungan itu pada orang yang bisa membuatku beralih. But when and who? ...don't know yet!